Berdasarkanpersilangan di atas, kita bisa mengetahui perbandingan fenotip dan genotipnya. Perlu diingat kalau fenotip adalah sifat yang tampak. Jadi, berdasarkan hasil F2 kita bisa tahu kalau perbandingan fenotipnya adalah 3 : 1 (3 sifat merah : 1 sifat putih). Sedangkan, untuk perbandingan genotipnya diperoleh MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.
Perhatikancontoh soal pewarisan sifat pada persilangan dihibrid beserta jawabannya berikut ini. Contoh Soal Pewarisan Sifat pada Persilangan Dihibrid beserta jawabannya Pilihan Ganda Soal No. 1 Jika warna biji kuning (K) dominan terhadap warna biji hijau (k) dan biji kisut (b) memiliki sifat lemah terhadap biji bulat (B). Maka persilangan antara tanaman berbiiji bulat warna kuning (BbKK)
31 Keturunan dengan fenotip 50% merah dan 50% putih akan didapat dari persilangan induk dengan genotipe. a. Mm dan Mm b. mm dan Mm c. Mm dan MM d. mm dan MM 32. Kromosom haploid merupakan kromosom yang . a. jumlahnya setengah dari kromosom sel kelamin b. jumlahnya dua kali kromosom sel kelamin c. tidak berpasangan d. berpasang-pasangan 33.
6. Contoh Soal Ujian Perhitungan Turunan Kedua F2 Biji Kisut Kedelai. Persilangan antara kedelai berbiji bulat (BB) dengan berbiji kisut (bb) menghasilkan F 1 ber-. biji bulat. Apabila F l disilangkan sesamanya dan dihasilkan 500 tanaman, kemungkinan akan diperoleh F 2 berbiji kisut sebanyak. a). 125 butir. b). 250 butir. c). 375 butir.
. 1. Judul Genetika Mendel 2. Tujuan Menentukan perbandingan genotip dan fenotip dalam persilangan monohibrid dan dihibrid menurut Hukum Mendel. 3. Teori a. Beberapa istilah dalam Genetika Dalam genetika dibicarakan tentang pewarisan sifat dari tetua orang tua ke anak-anaknya. Suatu gen dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian nukleotida di dalam kromosom yang mengandung kode informasi untuk produksi suatu protein. Masing-masing gen menempati posisi khusus pada kromosom yang disebut sebagai lokus. Ahli Biologi tertarik terhadap gen-gen tersebut yang mempengaruhi atribut-atribut untuk membentuk suatu organisma. Atribut ini disebut karakter-karakter atau “traits”. Variasi dari suatu gen disebut alel. Alel menempati lokus yang sama pada kromosom homolog serta akan terpisah satu sama lain dalam peristiwa meiosis. Keseluruhan materi genetik yang terdapat dalam suatu organisma/individu disebut genom. Ini termasuk keseluruhan gen dan alelnya serta bagian lain kromosom yang tidak mengkode protein. Seluruh gen yang mencirikan suatu individu disebut sebagai genotip. Interaksi antara genom suatu organisma dengan lingkungan menghasilkan sifat-sifat yang dapat diamati pada organisma tersebut yang dikenal sebagai fenotip. Dalam genetika digunakan simbol-simbol umum antara lain P untuk generasi parental tetua, F1 untuk generasi filial anak pertama dan F2 untuk generasi filial ke-2. Punnett square adalah suatu perangkat untuk menentukan frekuensi harapan bagi semua genotip dan fenotip yang dihasilkan dalam persilangan. Apabila suatu gen dan alelnya pada organisma diploid adalah sama kode-kodenya untuk protein adalah sama, organisma tersebut bersifat homozigot. Jika terdapat gen dan alel yang berbeda maka disebut sebagai heterozigot. b. Gen Resesif dan Dominan Dominansi terjadi apabila suatu gen dari organisma yang heterozigot menutupi ekspresi fenotip dari alelnya. Gen yang menutupi ekspresi fenotip alelnya disebut gen dominan sedangkan gen yang ditutupi ekspresinya disebut gen resesif. Tata cara penulisan notasi gen dominan yaitu dengan huruf kapital dan gen resesif dengan huruf kecil. Contoh peristiwa gen dominan dan resesif yaitu kekurangan deposisi pigmen pada tubuh manusia yang merupakan heredity trait yakni albino. Jika “A” adalah suatu alel gen untuk deposisi pigmen dan “a” adalah alel gen untuk bukan pigmen, alel A bersifat dominan terhadap a atau alela a bersifat resesif terhadap A. c. Pewarisan Suatu Gen Tunggal ‘Monohybrid cross’
Pewarisan sifat menjawab pertanyaan bagaimana keturunan mempunyai kemiripan dengan induknya. Di mana dalam pewarisan sifat menjelaskan bagaimana penurunan sifat dari induk orangtua kepada keturunannya anak. Cabang ilmu biologi yang membahas tentang pewarisan sifat adalah genetika dan hereditas. Tokoh yang pertama kali memperkenalkan ilmu tentang pewarisan sifat adalah Gregor John Mendel. Berkat penemuannya, Mendel diberi sebutan sebagai Bapak Genetika. Percobaan yang dilakukan oleh Gregor Johann Mendel menggunakan kacang ercis. Kacang ercis dipilih sebagai objek percobaan karena mudah dikembangbiakkan dan disilangkan, mempunyai jenis keturunan yang cukup beragam, dan mempunyai daur hidup yang pendek. Bagaimana proses terjadinya pewarisan sifat? Apa itu persilangan monohibrid, intermediet, dan dihibrid? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents Istilah Penting pada Pewarisan Sifat Hukum Mendel Persilangan Monohibrid Persilangan Intermediete Persilangan Dihibrid Contoh Soal dan Pembahasan Istilah Penting pada Pewarisan Sifat Dalam mempelajari pewarisan sifat, terdapat istilah-istilah penting yang akan sering disebut dalam pembahasan. Contoh istilah yang sering digunakan adalah dominan, resesif, hibrid, dan lain sebagainya. Daftar istilah pada pewarisan sifat secara lengkapnya dapat dipelajari di bawah. Dominan sifat induk yang menutupi sifat yang lainResesif sifat yang tidak muncul atau ditutupi oleh sifat dominanHibrid hasil persilangan antara dua individu yang berbeda sifatParental P induk yang akan dilakukan proses persilanganFilial F keturunan/ individu hasil persilanganIntermediet sifat campuran antara kedua induk yang muncul pada keturunanGenotipe susunan gen yang menentukan sifat-sifat pada individu dituliskan dalam simbol huruf berpasangan.Contoh BB untuk besar dan bb untuk kecilFenotipe sifat yang tampak dari luar, contoh warna merah, rambut lurusHomozigot pasangan gen dengan alel yang sama misal dominan→ MM atau resesif→mmHeterozigot pasangan gen dengan alel tidak sama Aa, Bb, Kk, dan sebagainya Baca Juga Perbedaan Homozigot dan Heterozigot Hukum Mendel Ada dua hukum yang berlaku terkait ilmu pewarisan sifat yang disampikan oleh Gregor Johann Mendel, yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. Bunyi dari kedua hukum mendel tersebut adalah sebagai berikut Hukum Mendel I/ Hukum Pemisahan Segregationpada pembentukan gamet sel kelamin, kedua gen induk parent yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya. Hukum Mendel II/ Hukum Berpasangan Secara Bebas Independent Assortmentapabila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Berdasarkan kedua hukum tentang pewarisan sifat di atas, semua kemungkinan sifat dari suatu individu dapat diperkirakan. Persilangan pada pewarisan sifat yang dilakukan oleh John Mendel menggunakan kacang ercis Pisum sativum. Sifat yang diamati ada 7 tujuh yaitu bentuk biji, kotiledon biji, warna bunga, bentuk kulit, warna kulit, tempat batang, dan ukuran batang. Sifat yang diamati tersebut dapat dilihat secara lebih detail pada gambar di bawah. Gen dan kromosom adalah unsur yang bertanggung jawab atas pewarisan sifat dari induk ke keturunannya. Kromosom adalah materi genetis berbentuk benang-benang halus yang biasa disebut dengan kromatin. Kromatin inilah yang membawa informasi genetis kepada keturunannya. Sedangkan gen adalah bahan kimia yang terdapat pada kromosom. Fungsi dari gen adalah mempengaruhi sifat atau karakteristik setiap makhluk hidup. Baca Juga Jumlah Kromosom Manusia Normal Persilangan Monohibrid Karakteristik persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, sifat yang kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, dan sifat yang lemah disebut sifat resesif. Proses persilangan monohibrid akan diberikan melalui sebuah contoh persilangan mawar merah dominan dan mawar putih resesif. Selengkapnya, perhatikan contoh proses persilangan di bawah. Contoh persilangan monohibridpersilangan pada Mawar Merah dominan MM dan Mawar Putih resesif mm Hasil yang kita dapat di atas dapat dibuat dua kesimpulan, yaitu rasio genotipe dan rasio fenotipe. Rasio Genotipemenunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk F2 sesuai hasil persilangan di atas adalah MM Mm mm = 1 2 1rasio genotipe persilangan monohibrid Rasio Fenotipemenujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilagan di atas adalah Merah Putih = 3 1rasio fenotipe pada persilangan monohibrid Baca Juga Penyakit Keturunan/Kelainan yang Terpaut Autosom Persilangan Intermediete Persilangan intermediet termasuk persilangan monohibrid. Hal ini dikarenakan proses persilangan intermediete sama dengan proses persilangan monohibrid yang telah bahas pada pembahasan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada hasil akhirnya. Pada persilangan monohibrid, tidak ada fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya. Sedangkan pada persilangan intermediete, terdapat fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya. Misalnya, pada persilangan bunga Mawar Merah MM dengan Mawar Putih mm. Hasil persilangan monohibrid hanya akan menghasilkan bunga mawar merah dan marah putih. Sedangkan pada persilangan intermediete, hasilnya dapat berupa bunga mawar merah, mawar merah muda, dan merah putih. Kesimpulannya, bila gen M bertemu dengan m dihasilkan keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda. Karakteristik Persilangan Intermediete Termasuk persilangan monohibridBersifat intermediet sifat yang sama kuatTidak ada sifat dominan atau sifat resesif Untuk menambah pemahaman sobat idschool tentang persilangan intermediete, akan diberikan contoh proses persilangan intermediete. Selanjutnya, perhatikan persilangan intermediete antara bunga miriabilis jalapa merah dan miriabilis jalapa putih di bawah. Contoh persilangan IntermedietePersilangan Antara Bunga Mirabilis jalapa warna merah dan Mirabilis jalapa warna putih Rasio Genotipemenunjukkan pewarisan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk F2 sesuai hasil persilangan di atas adalah MM Mm mm = 1 2 1 Rasio Fenotipemenunjukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe keturunan yang terbentuk F2 sesuai hasil persilangan di atas adalah Merah Merah Muda Putih = 1 2 1 Baca Juga Bentuk Interaksi Makhluk Hidup Persilangan Dihibrid Jika persilangan monohibrid dan intermediet menyilangkan satu sifat berbeda maka persilangan dihibrid dilakukan pada dua sifat berbeda. Contohnya persilangan dihibrid antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning homozigot, disimbolkan BBKK, dengan kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau homozigot, disimbolkan bbkk. Semua keturunan F1 kacang ercis dengan dua sifat beda tersebut adalah kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning, BbKk. Apabila kacang ercis pada keturunan F1 disilangkan dengan sesamanya maka kacang ercis ini akan membentuk empat macam gamet baik jantan maupun betina. Kombinasi empat gamet yang dihasilkan adalah BK, Bk, bK, dan bk. Selanjutnya, kita akan mengulas proses persilangan dihibrid, yang memiliki kombinasi empat gamet BK, Bk, bK, dan bk. Sebelum membahas proses persilangan dihibris, akan disimpulkan karakteristik persilangan dihibrid. Perhatikan kesimpulan karakteristrik persilangan dihibrid yang akan diberikan di bawah. Karakteristik Persilangan Dihibrid Persilangan dengan dua sifat yang kuat disebut sifat yang lemah disebut sifat resesif. Pada contoh pewarisan sifat yang akan diberikan di bawah, sobat idschool dapat melihat persilangan dihibrid antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning dominan dengan kacang ercis berbiji kisut berwarna hijau resesif. Contoh Persilangan DihibridPersilangan antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning dominan dengan kacang ercis berbiji kisut berwarna hijau resesif. Hasil yang diperoleh pada hasil akhir persilangan di atas adalah bulat kuning sebanyak 9, bulat hijau sebanyak 3, kisut kuning ada 3, dan kisut hijau sebanyak 1. Kesimpulannya, rasio fenotipe F2 adalah 9 3 3 1 Baca Juga Macam – Macam Penyerbukan Contoh Soal dan Pembahasan Kelinci berbulu kasar tebal hhTT disilangkan dengan kelinci berbulu halus tipis HHtt menghasilkan F1 kelinci berbulu halus tebal. Bila F1 disilangkan sesamanya, keturunan yang dapat digunakan untuk bibt unggul kelinci berbulu halus tebal memiliki genotipe ….A. HHTTB. HHTtC. HhTTD. HhTt PembahasanHasil perbandingan fenotip F29 = H_T_ → Halus Tebal3 = H_tt → Halus Tipis3 = hhT_ → Kasar Tebal1 = hhtt → Kasar Tipis Bibit unggul dapat diperoleh dari kedua induk homozigot dominan. Jadi, keturunan F2 yang dapat digunakan untuk bibit unggul adalah kelinci berbulu halus dengan genotipe homozigot dominan HHTT. Jawaban A Sekian pembahasan mengenai pewarisan sifat yang terdiri atas persilangan monohibrid, persilangan intermediet, dan persilangan dihibrid. Terimakasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga 4 Jenis Simbiosis Mutualisme, Komensalisme, Amensalisme, Parasitisme
Persilangan Dihibrid, Pengertian, Contoh serta JawabannyaPersilangan Dihibrid, Pengertian, Contoh serta Jawabannya. Simak berikut ini Persilangan dihibrid adalah sebuah eksperimen genetik yang di mana fenotipe dua gen akan dilacak dengan adanya perkawinan individu yang membawa banyak alel di dalam suatu organisme dengan bagian dari dua garis pemuliaan sejati dengan perbedaan “hibrida” sebagai “Dihybrid Crossing” yang berasal dari historis dengan generasi demikian Persilangan Dihibrid dalam organisme generatif akan membawa dua salinan dari masing-masing gen yang akan memungkinkan dalam membawa dua alel yang akan merujuk pada organisme yang “benar-benar akan berlipat ganda” supaya dapat menentukan gen secara tertentu dalam membentuk Hasil Persilangan DihibridKetika proses dalam membuat persilangan antara beberapa tanaman kacang bulat kuning dengan tanaman kacang hijau maka akan menemukan anak dari perkawinan pada setiap tanaman yang akan di jadikan Mendel akan melanjutkan eksperimennya dengan melintasi tanaman F1 maka akan menemukan hasil nya diantaranya berikut diperoleh 9/16lipatan kuning 3/16 lipatan hijau3/16 lipatan kuning1/16 lipatan hijauDari hasil persilangan F1 bulat kuning heterozigot / BbKk akan menemukan bentuk dari persilangan nya F2 169 bulat kuning3 bundar hijau3 lipatan kuning1 lipatan hijauCiri Ciri Persilangan DihibridPada sebuah persilangan monohibrid yang akan di nyatanakan fokus hanya pada satu fitur dengan persimpangan dari dua individu yang serupa dengan beberapa sifat yang berbeda juga sehingga akan menemukan Mendel dengan menyatakan gen dari berkelompok dan akan di jadikan pernyataan dapat juga disebut sebagai Hukum Mendel II dengan bermacam-macam independen untuk melakukan percobaan yang melintasi pada setiap mempertimbangan dari karakteristik yang berbeda sehingga akan menemukan jenis dari rumus persilangan Dihibrid adalahPersilangan dalam hal dua sifat yang berbedaJumlah gamet yang terbentuk pada masing-masing individu adalah 4 2n.Fenotip individu ditentukan oleh dua karakteristik genetik harimauMaksimal 16 variasi genotip F2 ditemukanMacam DihibridDari ulasan di atas maka di sini juga kami akan memberikan beberapa macam Persilangan Dihibrid dalam menentukan gamet dengan persilangan Genotip BbKk denan perubahan nya maka gamet genotip tersebut dapat gamet dapat terbentuk dalam genotipe dengan 2 karakteristik berbeda bK-bk2. Genotipe adalah sebagai HHLl gamet yang memiliki yang terbentuk dalam genotipe dengan 2 karakteristik berbeda HHL1 adalah 2 jenis HL dan HL, tetapi jumlah gamet masih 4 22YaituHL-HL-HL-HlContohnya adalah sebagai berikutDengan demikian jenis gamet yang diperoleh untuk genotipe TtMmBB adalahYaituTMB-TMB-TmB-Tmb-tMB-tMb-tmB-dan-tmbMenentukan Jumlah GametJumlah gamet yang diproduksi dalam genotipe dapat ditentukan dengan rumus 2n, nMaka Jumlah sifat yang berbeda gamet dari genotipe BbKk biji bulat – biji kuning memiliki 2 karakteristik yang berbeda / dihibridJadi n=2 –> 2n = 22 = 4,BK-Bk-bK-dan-bkJumlah gamet dari genotipe LLHh rambut lurus – warna hitam memiliki 2 karakteristik yang berbeda / n= 2 –> 2n = 22 = 4,yaitu LH, LH, LH dan Lh, meskipun hanya ada dua jenis gamet, LH dan LhJumlah gamet dari genotipe BbKkTt benih bulat kuning tinggi memiliki 3 karakteristik / trihibrid yang n=3 –> 2n = 23 = 8 BKT-BKt-BkT-Bkt-bKT-bKt-bkT-dan-bktNah demikianlah sobat yang dapat kami bahas mengenai ulasan tentang Persilangan Dihibrid serta penjelasan dan contohnya, semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat unutk kita semua, sekian dan terima kasih
Halo Sobat Zenius! Pada artikel kali ini, gue bakal membahas salah satu kendala yang dihadapi oleh para siswa, yaitu cara menghitung jumlah gamet pada genotipe di persilangan hukum mendel. Di tulisan sebelumnya gue udah pernah menjelaskan mengenai hukum I dan II Mendel beserta contoh soalnya, di artikel ini. Meskipun sepele, banyak banget yang gagal fokus dan berakhir dengan jawaban yang salah. Di sini gue akan coba kasih caranya menghitung jumlah gamet dengan mudah dan cepat. Penasaran gimana tipsnya? Yuk simak sampai selesai! Rumus Menghitung Jumlah Gamet dalam Genotipe Dalam cara menghitung gamet dalam genotipe sebenarnya caranya sangatlah simple, yaitu cukup dengan menggunakan rumus 2n di mana n merupakan jumlah pasangan alel heterozigot. Jadinya, jika elo menemukan suatu genotipe sepanjang apapun, elo cukup memasukkan jumlah pasangan alel heterozigot saja ke dalam rumus 2n. Biar makin jelas lagi, gue bakal kasih beberapa contoh soal supaya elo bisa mahir dalam menghitung jumlah gamet… Tentukan jumlah gamet dari genotipe AaBbCc! Berapa banyak gamet dari genotipe AaBBCC? Untuk soal nomor 1 buat cari gamet ini tentunya gampang banget, tinggal elo itung jumlah pasangan alel heterozigot, terus dimasukan ke rumus 2n Pasangan alel heterozigot Aa, Bb, dan Cc 2n = 23 2 X 2 X 2 = 8 gamet Untuk soal nomor 1, ketemu deh gamet yang terbentuk dari genotip AaBbCc adalah sebanyak 8 gamet. Nah, buat yang soal nomor 2 ini terdapat pasangan alel homozigot. Terus gimana carinya? cukup pake prinsip yang tadi udah gue sampein di atas, elo cukup masukin aja jumlah alel heterozigot ke dalam rumus 2n dan gak usah peduliin sama pasangan alel yang homozigot. Pada soal nomor 2, pasangan alel heterozigotnya hanya 1, tinggal elo masukin deh ke rumus 2n. Pasangan alel heterozigot Aa 2n = 21 2 gamet Untuk soal nomor 2, ketemu deh jumlah gamet dari genotipe AaBBCC sebanyak 2 buah. Buat elo yang masih belum paham dengan penjelasan di atas, elo bisa simak video penjelasan dari zenius di sini ya! Gue coba kasih satu contoh simple ya, Sobat Zenius. Berapakah jumlah dan macam gamet KkLLMmNNOo adalah… Individu dengan genotip KkLLMmNNOo memiliki 3 alel heterozigot yaitu Kk, Mm, dan Oo sehingga nilai n = 3 Sehingga jumlah gamet = 2n = 23 = 8 Jumlah gamet yang dapat terbentuk dari individu bergenotip KkLLMmNNOo adalah sebanyak 8 macam gamet. Lalu jika pertanyaannya seperti ini, jumlah gamet dari individu yang memiliki genotip AaBb adalah… Jawabannya sesimple Individu yang memiliki genotip AaBb maka jumlah gamet adalah 2² = 4 macam. Mencari Jenis Gamet dalam Genotipe Sekarang elo sudah paham gimana caranya mencari jumlah gamet dalam genotipe suatu individu. Akan tetapi, dalam menyelesaikan permasalahan hukum Mendel kita tidak hanya mengetahui jumlah gametnya saja, namun juga perlu mengetahui apa saja jenis-jenis gamet yang ada pada genotipe itu karena nantinya gamet-gamet tersebut akan disilangkan dengan gamet pasangan yang lain. Tentu saja untuk persilangan monohibrid dan dihibrid relatif lebih mudah untuk menentukan jenis-jenis gametnya, tapi lain kasusnya jika elo disuruh untuk mencari jenis-jenis gamet untuk persilangan trihibrid bahkan lebih, karena bakal lebih sulit buat mencari kombinasi dari seluruh pasangan alelnya apalagi jika semuanya heterozigot. Persilangan polihibrid Dok. Tapi gak usah panik, karena ada kok cara mudahnya buat nentuin jenis-jenis gametnya. Gimana caranya tuch~ Yaitu dengan menggunakan Metode Diagram Anak Garpu. Metode ini merupakan cara yang bener-bener efektif karena selain mudah dan simple, elo juga dapat menggunakan diagram anak garpu untuk mencari jumlah dan jenis gamet sekaligus. Dalam menggunakan metode diagram anak 2 garpu, hanya dua prinsip yang dipakai Penulisan pasangan alel heterozigot dilakukan terpisah, sedangkan pasangan alel homozigot ditulis salah satu Pada alel heterozigot diberi penghubung garis bercabang, sedangkan pada alel homozigot diberi penghubung garus lurus. Biar makin jelas, gue bakal kasih contoh soal mengenai penggunaaan metode diagram anak garpu ini… Tentukan jumlah gamet dan tuliskan jenis gametnya dari genotipe AaBbCc… Tentukan jumlah gamet dan tuliskan jenis gametnya dari genotipe AABBCc… Karena sudah belajar prinsip diagram anak garpu, tinggal eksekusi aja deh menjadi bentuk diagram… Nah akhirnya, langsung dapet jumlah gamet sebanyak 8 dengan jenis gametnya adalah ABC, ABc, AbC, Abc, aBC, aBc, abC, dan abc dengan diagram anak garpu Untuk soal nomor 2 penyelesaiannya sedikit berbeda karena adanya pasangan alel homozigot pada genotipe, tapi cukup pakai kedua konsep di atas aja, yaitu menggunakan garis lurus pada pasangan alel homozigot… Nah akhirnya, langsung dapet jumlah gamet sebanyak 2 dengan jenis gametnya ABC dan ABc. Mungkin itu aja yang bisa gue sampein kali ini. Semoga dengan penjelasan singkat ini, elo bisa jauh lebih paham dalam menghitung jumlah dan jenis gamet dalam persilangan Mendel. Kalau elo butuh tau lebih banyak materi Biologi lainnya, langsung aja klik banner di bawah ini! Adios~ Baca Artikel Lainnya Rumus Hukum I Mendel dan Persilangan Monohibrid Hukum II Mendel dan Persilangan Dihibrid Aplikasi Hukum I Mendel dalam Menentukan Golongan Darah Originally Published September 22, 2022 Updated By Arieni Mayesha
menentukan perbandingan genotip dan fenotip dari hasil persilangan dihibrid